PINTUJABAR.COM || PURWAKARTA — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta memperingati hari jadinya yang ke-95 pada Sabtu (18/10/2025). Acara bertema “Dari Asa Menjadi Aksara: 95 Tahun Menulis Sejarah Kesehatan” ini digelar di Gedung Poliklinik Rawat Jalan RSUD Bayu Asih, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Peringatan ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjang RSUD Bayu Asih sebagai salah satu rumah sakit tertua di Jawa Barat, yang telah berdiri sejak tahun 1930. Selama hampir satu abad, RSUD Bayu Asih terus menunjukkan dedikasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Purwakarta dan sekitarnya.
Acara peringatan berlangsung meriah namun penuh makna, dihadiri oleh Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein), para asisten daerah, dan sejumlah pejabat pemerintah daerah. Hadir pula Ustaz Nana Gerhana yang memberikan tausiah serta motivasi spiritual kepada seluruh civitas hospitalia RSUD Bayu Asih.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr. Tri Muhammad Hani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa usia ke-95 bukan sekadar angka, melainkan simbol keteguhan dan komitmen rumah sakit untuk terus berinovasi.
“Dengan tema ‘Dari Asa Menjadi Aksara’, kami ingin menegaskan bahwa perjalanan panjang RSUD Bayu Asih bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga menulis sejarah baru melalui peningkatan mutu pelayanan dan profesionalisme,” ujarnya.
dr. Hani menambahkan, di usia yang ke-95 ini, RSUD Bayu Asih berkomitmen memperkuat kepercayaan masyarakat melalui pelayanan yang semakin ramah, cepat, dan berorientasi pada keselamatan pasien.
“Berbagai inovasi juga terus dikembangkan, baik dari sisi digitalisasi layanan maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” Katanya
Sementara itu, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein mengapresiasi kemajuan yang dicapai RSUD Bayu Asih. Ia menilai, perubahan konsep perayaan dari tahun ke tahun menjadi bukti adanya efisiensi dan peningkatan manajemen di tubuh rumah sakit daerah tersebut.
“Kalau tahun lalu acaranya di luar, pakai panggung dan kursi, tahun ini diadakan di dalam. Artinya, ada kemajuan. Yang dulu boros, sekarang lebih hemat. Uangnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih penting,” ujar Bupati Om Zein disambut tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, makna ulang tahun bukan diukur dari kemeriahannya, melainkan dari bagaimana setiap pihak mampu memaknainya sebagai sarana introspeksi dan perbaikan.
“Pemerintah bukan sekadar mencari keuntungan materi, tetapi bagaimana memberikan benefit kepada masyarakat. Pelayanan yang baik itu sudah menjadi bentuk keuntungan tersendiri,” ujarnya.
Om Zein menegaskan, pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas akan selalu menguntungkan semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah.
“Yang tidak boleh itu kalau pelayanannya buruk tapi tetap dibilang untung. Lebih baik kita berkorban sedikit tapi masyarakat puas. Idealnya, pelayanan bagus, masyarakat senang, dan rumah sakit tetap sehat secara keuangan,” tambahnya.
Seluruh peserta berharap momentum ini menjadi pijakan baru bagi RSUD Bayu Asih untuk terus menulis sejarah emas dalam dunia kesehatan di Kabupaten Purwakarta. (Td)