Kisruh di Pembukaan Panen Karya Tatanen Wartawan dan Guru Tertahan di Luar Gedung

Exif_JPEG_420

PINTUJABAR.COM || Pembukaan acara Panen Karya Tatanen yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purnawarman, Kamis (26/12/24), diwarnai insiden tak terduga.

Sejumlah wartawan yang hendak meliput acara tersebut mengeluhkan tidak diberi akses masuk ke lokasi.

Salah satu staf Dinas Pendidikan Purwakarta menyebutkan bahwa wartawan hanya diperbolehkan masuk jika mengenakan gelang khusus yang disediakan panitia.

“Kalau mau masuk untuk meliput, harus pakai gelang dari panitia,” ungkap salah satu staf dinas kepada wartawan yang hadir di lokasi.

Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan awak media, mengingat kebebasan pers dijamin oleh undang-undang di Indonesia, termasuk hak untuk meliput kegiatan publik seperti acara tersebut.

Baca juga :  Rayakan Hari Guru Nasional, Maxim Berikan Penghargaan dan BingkisanSpesial untuk Tenaga Pengajar Kota Cirebon

Tak hanya wartawan, sejumlah guru yang datang untuk menghadiri acara juga mengalami kendala serupa.

Salah satu guru yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku dirinya dilarang masuk karena panitia belum mengizinkan.

“Kami diminta menunggu di luar karena masih banyak pejabat yang berada di dalam gedung,” ujarnya.

Situasi di luar gedung terlihat cukup ramai, dengan banyak guru dan tamu undangan lainnya yang mondar-mandir menunggu pintu gedung dibuka.

Beberapa dari mereka terlihat kecewa karena tidak dapat masuk tepat waktu, meskipun sudah menerima undangan resmi untuk menghadiri acara tersebut.

“Seharusnya panitia bisa lebih profesional dalam mengatur akses masuk ke acara ini. Guru-guru juga kan bagian penting dari kegiatan ini, apalagi mereka yang sudah datang jauh-jauh dari berbagai kecamatan,” tambah guru tersebut.

Baca juga :  Kolaborasi Laboratorium Akustik ITB, Kairos Multi Jaya Gelar Workshop Integrasi Akustik Bangunan dan Profesional Audio

Di sisi lain, wartawan yang merasa dipersulit menganggap kebijakan panitia terkait penggunaan gelang sebagai bentuk pembatasan akses informasi. Salah satu wartawan lokal mengatakan,

“Kami hadir di sini untuk memberitakan kegiatan ini agar masyarakat tahu. Tidak ada alasan kami tidak diberi akses masuk.” kata salah satu Wartawan Aris Suandi dari media sidikjari.com

Acara Panen Karya Tatanen sendiri merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Purwakarta, yang bertujuan untuk menampilkan hasil karya siswa dan guru dalam bidang pendidikan berbasis lingkungan.

Sayangnya, momen penting ini sedikit ternodai oleh kendala teknis terkait akses masuk bagi sejumlah peserta dan awak media.(Td)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *