Eksplorasi Heritage Purwakarta, Komunitas Sejarah JAPAS Kunjungi Destinasi Ikonik

PINTUJABAR.COM || PURWAKARTA – Purwakarta terus menunjukkan eksistensinya sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya yang kaya akan peninggalan kolonial dan religi. Dalam rangkaian kegiatan bertajuk “Eksotik Purwakarta”, komunitas JAPAS (Jalan Pagi Sejarah) menggelar kunjungan ke berbagai destinasi heritage unggulan di Kabupaten Purwakarta, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari lima provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Bogor, Depok, Bekasi, Bandung), Banten (Tangerang, Tangsel), Jawa Tengah (Pemalang), dan DIY Yogyakarta. Mereka memulai penelusuran dari Gedung Karesidenan atau Bale Sri Baduga, bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1830-an.

Rute berikutnya menuju Gedong Negara dan Pendopo Pemkab Purwakarta yang juga merupakan bangunan kolonial dari era 1850-an. Kunjungan ini membuktikan bahwa wisata sejarah di Purwakarta menjadi magnet tersendiri bagi pelancong dari luar daerah.

Baca juga :  Le Braga Tongkrongan dengan View Terbaik di Braga Sambil Ngopi Senja

Peserta kemudian diajak ke Masjid Agung Baing Yusuf dan Makam Syekh Baing Yusuf, situs religius bersejarah yang menjadi tonggak perkembangan Islam di Purwakarta. Masjid ini tercatat sebagai yang tertua, dibangun pada tahun 1826.

Uniknya, kegiatan ini mengusung konsep walking tour, khas dari JAPAS. Para peserta berjalan kaki menyusuri Bale Indung Rahayu, Diorama Panyawangan, dan Diorama Nusantara—ikon budaya lokal yang dibangun di era Bupati Dedi Mulyadi (KDM), kini menjabat Gubernur Jawa Barat.

Destinasi terakhir adalah Galeri Menong, sentra oleh-oleh dan produk UMKM khas Purwakarta. Di lokasi ini, peserta belanja berbagai produk lokal, yang memberi dampak ekonomi langsung kepada pelaku usaha seperti pedagang sate maranggi dan pengrajin UMKM binaan Pemkab Purwakarta.

Baca juga :  Grand Opening Almaz Fried Chicken, Ayam Goreng Saudi No. 1 Hadir di Jalan Taman Pahlawan Purwakarta

Pemandu wisata sekaligus pegiat sejarah, Aa Komara, mengungkapkan bahwa kunjungan ini terjalin berkat koneksi dengan Keluarga Besar Dalem Sholawat, tokoh pendiri Purwakarta dan Bupati Karawang yang kemudian menjadi Bupati Bogor tahun 1849. “Beliau bersama Syekh Baing Yusuf adalah figur sentral dalam sejarah Purwakarta,” ujar Komara.

Aa Komara juga menggagas kerja sama strategis antara Pemkab Purwakarta, Pemkot Bogor, dan Pemkab Bogor melalui peluncuran Kartu Digital Bersama. Kartu ini akan memberikan diskon khusus bagi wisatawan antarwilayah di outlet UMKM dan destinasi wisata, sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

Pendiri JAPAS, Johnny Pinot, dan pengurusnya, Abdullah Batarfie, menilai bahwa keterkaitan sejarah antara Purwakarta dan Bogor sangat erat. “Keduanya ibarat saudara kembar yang perlu disatukan kembali melalui program SISTER CITY berbasis sejarah,” ucap Abdullah.

Baca juga :  Pasar Pasisian Leuweung, Sinergi Ekonomi, Wisata, dan Edukasi yang Menginspirasi Nusantara

Di akhir acara, JAPAS menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jabar, Pemkab Purwakarta, serta seluruh perangkat daerah atas dukungan penuh. “Purwakarta tidak hanya eksotik secara visual, tetapi juga istimewa dalam keramahan dan pelayanannya,” tutup Johnny Pinot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *