PINTUJABAR.COM || Purwakarta — Tahun 2025 menjadi momentum istimewa bagi masyarakat Purwakarta. Dengan mengusung tema “Ngurus Lembur Nata Kota, Ngorek Purwakarta Istimewa”.
Perayaan Hari Jadi Kota Purwakarta ke-194 dan Kabupaten ke-57 diselenggarakan secara meriah, tidak hanya sebagai acara seremonial, tetapi juga sebagai festival budaya, kebersamaan, dan apresiasi terhadap pencapaian daerah.
Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak 26 Juni 2025 dengan digelarnya Pawai Obor dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 H. Pawai tersebut menjadi simbol penyulut semangat kolektif dan persatuan masyarakat. Selanjutnya, suasana religius mewarnai acara Mitembeyan, tradisi khas Sunda yang digelar pada 2 Juli 2025 di Masjid Agung Purwakarta, lengkap dengan dzikir, doa bersama, dan ziarah ke makam Syekh Baing Yusuf—sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keberkahan dan kemajuan daerah.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein menyampaikan bahwa peringatan tahun ini bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk nyata komitmen dalam membangun daerah.
“Pawai Obor, Mitembeyan, hingga acara puncak dirancang untuk menumbuhkan rasa memiliki, memperkuat nilai gotong royong, dan membangkitkan kebanggaan sebagai warga Purwakarta,” ujar Bupati.
Beragam kegiatan pun telah disiapkan untuk menyemarakkan perayaan. Mulai dari Gelar Bazar Murah guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok, Lomba Rias Gapura yang mempercantik sudut-sudut kota dengan ornamen warna-warni, hingga Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga yang akan berlangsung secara spesial selama tiga malam berturut-turut pada 18 hingga 20 Juli 2025—menyuguhkan paduan cahaya, air, dan musik dalam tontonan yang memukau.
Pada 19 Juli 2025, masyarakat juga akan disuguhi Pertunjukan Wayang Golek yang menampilkan kesenian tradisional khas Jawa Barat. Acara ini akan semakin menarik dengan kehadiran selebritas Luna Maya, yang turut memeriahkan suasana dan mempertemukan unsur budaya lokal dengan sentuhan modern.
Tak kalah menarik, Festival Budaya Nusantara akan digelar sebagai ajang untuk menampilkan kekayaan seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Festival ini menjadi wadah untuk merayakan keberagaman dalam satu harmoni.
Puncak acara akan berlangsung pada 22 Juli 2025 melalui kegiatan Ngosrek Massal, yakni aksi bersih-bersih lingkungan yang melibatkan estimasi sekitar 250.000 warga. Kegiatan ini dirancang untuk memecahkan Rekor MURI sebagai aksi gotong royong terbanyak di Indonesia—sekaligus menjadi simbol kuat dari Purwakarta yang bersih, tertib, dan solid.
Perayaan Hari Jadi Purwakarta 2025 menjadi representasi semangat baru dan kebangkitan daerah. Bukan sekadar selebrasi, namun juga bentuk kecintaan terhadap tanah kelahiran dan tekad bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Purwakarta Istimewa, karena warganya luar biasa. Urang Purwakarta, urang teh bangga!
