Dampak Negatif Kampanye Bin Zein dengan Tradisi Gubyag Air Situ Cikumpay menjadi Keruh dan Berbau

PURWAKARTA || Masyarakat Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka, Purwakarta, mengeluhkan dampak negatif dari acara kampanye calon bupati Purwakarta, Bin Zein, yang menggunakan tradisi gubyag. 

Acara tersebut berlangsung pada hari Minggu 08 September 2024 yang menyebabkan sejumlah masalah lingkungan yang signifikan.

Menurut laporan warga setempat, acara yang mengusung tradisi gubyag ini mengakibatkan sumber air baku di sekitar situ menjadi keruh dan berbau. 

“Adanya acara kampanye calon bupati Purwakarta Bin Zein yang menggubyag situ Cikumpay telah menimbulkan dampak negatif. Sumber air baku kami jadi keruh dan berbau, dan situ menjadi kering akibat pengurangan debit air ketika digubyag,” ungkap seorang warga yang enggan di sebutkan namanya.

Kondisi ini menambah permasalahan yang sudah ada, yakni krisis air yang melanda wilayah tersebut. Debit air yang berkurang akibat acara gubyag semakin memperburuk krisis air yang sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Baca juga :  KPU Purwakarta Gelar Rapat Kerja Pemetaan titik koordinat TPS dan bimbingan teknis Sidalih serta e-Coklit

“Sekarang kami mengalami krisis air yang semakin parah. Apakah ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban atas dampak ini?” tanya warga yang terdampak.

Acara kampanye yang dikemas dalam tradisi gubyag tersebut tampaknya tidak memperhitungkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. 

Dalam kondisi saat ini, di mana kekeringan sedang melanda, dampak dari acara tersebut menjadi semakin berat bagi masyarakat. 

Pengurangan debit air yang disebabkan oleh acara ini jelas menambah beban warga yang sudah mengalami kekurangan air.

Pihak penyelenggara acara kampanye belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Namun, masyarakat berharap ada langkah konkrit untuk mengatasi kerusakan yang terjadi dan mencegah dampak serupa di masa depan. 

“Kami berharap pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk memperbaiki situasi ini dan memastikan bahwa tradisi dan acara tidak merugikan lingkungan dan masyarakat,” kata seorang warga.

Baca juga :  Abang Ijo Hapidin Dorong Pemberdayaan UMKM di Purwakarta Melalui Program Pinjaman Tanpa Bunga

Dalam konteks ini, penting untuk menilai kembali pelaksanaan acara yang berdampak pada lingkungan, terutama dalam kondisi yang sensitif seperti kekeringan. Keseimbangan antara kegiatan sosial-politik dan pelestarian lingkungan perlu diperhatikan dengan serius.

Ketua KPLHI Purwakarta, Teguh Wahyudin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak acara kampanye yang menggunakan tradisi gubyag di Desa Cikumpay. 

“Kami sangat prihatin dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh acara tersebut, terutama terhadap kualitas air dan lingkungan di sekitar situ. Tradisi harus dijalankan dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak lingkungannya,” ujarnya.

Teguhmenegaskan bahwa KPLHI akan segera melakukan investigasi untuk menilai kerusakan yang terjadi dan mencari solusi yang tepat. 

“Kami akan turun ke lapangan untuk melakukan evaluasi mendalam mengenai dampak acara tersebut. Penting bagi kami untuk memahami sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan dan bagaimana cara memperbaikinya,” tambahnya.

Baca juga :  Menguatkan Solidaritas, Dikpol DPD Partai NasDem Purwakarta Cetak SDM Berkualitas untuk Purwakarta SAE

Lebih lanjut, Teguh meminta kepada semua pihak, termasuk calon bupati dan penyelenggara acara, untuk lebih memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kegiatan yang mereka laksanakan. 

“Kami berharap agar calon bupati dan semua pihak terkait dapat memperhatikan dampak lingkungan dalam setiap kegiatan. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” katanya.

Sebagai langkah awal, Teguhmenyarankan agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan perbaikan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. 

“Kami mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna memperbaiki situasi ini dan memastikan masyarakat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan selama krisis air,” tutupnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *